“FLOBAMORA CONNECTION 2025: Saatnya Paguyuban Tidak Lagi Membuat Program, Tetapi Membangun Ekosistem”
Dalam pemikiran dan berbagai diskusi tentang masa depan paguyuban ini, saya melihat satu kebutuhan yang diperlukan namun sering luput dari perhatian: kebutuhan untuk menyesuaikan zaman: transformasi dari “membuat program” menjadi “membangun ekosistem.”
Dulu, paguyuban dianggap berjalan baik ketika memiliki banyak kegiatan, mulai dari rapat, pentas budaya, perayaan hari besar, turnamen olahraga atau event seremonial yang meriah.
Tetapi dunia terus bertumbuh dan bergerak ke masa depan.
Komunitas diaspora, termasuk kita IKB FLOBAMORA BALI tidak lagi cukup terlihat eksis hanya dari penyelenggaraan kegiatan. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih mendasar, lebih berkelanjutan, lebih strategis dan berorientasi masa depan namun tetap mengakar pada sejarah paguyuban yang lahir dan bertumbuh selama 40 tahun ini.
Melalui FLOBAMORA CONNECTION (Business Connection & Job Fair 2025), kita memulainya. Acara yang akan berlangsung di Teater Saba - The Keranjang Bali pada hari; Minggu, 30 November 2025 (14:00-20:00 WITA) ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah langkah pertama menuju ekosistem Flobamora masa depan: sebuah ekosistem bagi Insan Diaspora yang mandiri, profesional, dan berdaya saing.
Flobamora Connection menghubungkan Tiga Kekuatan Besar sebagai pilar ekosistem. Melalui event ini, kita mempertemukan tiga pilar penting yang berpotensi saling menguatkan, yaitu:
Ratusan peserta dari berbagai unit ikatan keluarga hadir - generasi muda, mahasiswa, profesional, pencari kerja, hingga para pelaku usaha yang didampingi rekan-rekan pengurus Ikatan Keluarga masing-masing. Mereka adalah bagian dari masa depan IKB Flobamora Bali.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat tahun ini adalah nama-nama yang tidak asing di Bali, yaitu: Khrisna Logistics, The Keranjang Bali, ASKA Bali, Tuksedo Studio, Brown Bag Films (BBF BALI), Sinar Printing dan berbagai mitra strategis lainnya.
Perusahaan-perusahaan ini datang sebagai KOLABORATOR, tidak hanya membuka lowongan pekerjaan, tetapi melihat potensi dan membuka ruang kerja sama dan kemitraan jangka panjang bagi talenta diaspora FLOBAMORA-NTT.
Setelah ketiga pilar utama terbentuk, lembaga pelatihan dan program peningkatan keterampilan hadir sebagai task force pendukung, yaitu unit-unit operasional yang memperkuat kemampuan SDM diaspora:
Bali Partnership & CIVILARC.ID (pelatihan mandor dan konstruksi)
VFORTUNXC (Sekolah Cakrawala Flobamora)
ASKA Bali (persiapan magang dan bekerja ke Jepang)
Tuksedo Studio, BBF BALI, SumbaMedia HUB dan mitra kreatif lainnya
Mereka bukan pilar utama, tetapi penggerak teknis yang membantu diaspora mengisi peluang dari industri dan pemerintah. Task force seperti inilah yang membuat ekosistem bergerak dan terhubung.
Flobamora Connection 2025 bukan acara yang selesai ketika panggung ditutup. Ia adalah awal dari ekosistem yang akan terus tumbuh, sebuah ruang kolaborasi antara diaspora, industri, dan pemerintah, dengan task force yang bekerja dan mendukungnya.
Inilah transformasi Flobamora: Dari paguyuban yang membuat program → menjadi paguyuban yang membangun ekosistem.
Salam Flobamora, Salam Bhinneka Tunggal Ika.
Hormat saya,
Herman Umbu Billy
Ketua Umum