IKN "NUSANTARA"

IKN "NUSANTARA" SIMBOL PEMBANGUNAN PERADABAN BANGSA KITA, BANGSA INDONESIA.

Menjelang satu abad (100 tahun) Indonesia merdeka pada tahun 2045 nanti, Bangsa kita memiliki cita-cita bersama yaitu Indonesia Maju 2045 dimana masyarakat Indonesia diniatkan telah lepas dari jebakan pendapat menengah dan masuk pada negara dengan masyarakat berpendapatan tinggi atau biasa dikenal dengan istilah High-Income Country (HIC).

Pada buku Humba 2045 saya menyatakan bahwa Indonesia Maju 2045 perlu diperjuang secara bersama-sama oleh seluruh tumpah darah generasi Republik, mulai dari kota-kota besar di Indonesia hingga pelosok negeri. Generasi Muda di seluruh wilayah Republik Indonesia harus membangun keunggulannya masing-masing kemudian bergotong royong membangun kemandirian bangsa melalui berbagai capaian karya, guyub dan berkontribusi dalam membangun peradaban bangsa kita, Bangsa Indonesia. Kita juga punya janji besar kepada dunia yaitu Indonesia bebas emisi karbon pada tahun 2060. Indonesia Maju 2045, Indonesia Bersih 2060.

Pembangunan Ibu Kota Negara "Nusantara" merupakan salah satu upaya negara mewujudkan transformasi menuju Indonesia Maju 2045, Presiden Joko Widodo meyakini IKN Nusantara akan mencerminkan identitas nasional kita kepada dunia, menjadi representasi peradaban unggul Bangsa Indonesia.

Kami meyakini dengan terbangunnya IKN "Nusantara" akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi untuk terus maju kepada generasi muda Indonesia, IKN "Nusantara" akan menjadi simbol yang memberikan keyakinan kepada kita bahwa kita adalah bangsa yang unggul dengan jati diri, karakter beserta lokalitas kita, tidak hanya unggul di Asia, tetapi memang kita pantas diperhitungkan dunia. Bahkan salah satu Arsitek populer di dunia yang berasal dari Jepang; Kengo Kuma menyebutkan, bahwa IKN Nusantara akan menjadi contoh pembangunan ibu kota di dunia. Karena, memenuhi sejumlah indikator-indikator berstandar internasional yang membuat IKN Nusantara layak mendapatkan predikat bergengsi itu. Pujian dari Kengo Kuma diduga karena mengusung konsep kota hutan modern yang seluas 70 persen dari IKN Nusantara merupakan area hijau, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam setiap moda angkutan transportasi publik, sebanyak 80 persen kendaraan di IKN Nusantara adalah angkutan publik, dan di kota berjalan hanya 10 menit. Ada key performance indicator (KPI) yang terpenuhi, sehingga menurut Kengo Kuma, IKN Nusantara layak menjadi contoh ibu kota baru di dunia. Sebagai informasi pembangunan IKN, masuk dalam kategori Kawasan Inti Pembangunan Pemerintah (KIPP) yang terbagi dalam tiga klaster yakni kawasan inti pemerintah, kawasan inti pendidikan, dan kawasan inti kesehatan. Tiga area itu, seluas 6.671 hektare yang kalau dibandingkan seluas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), dimana kawasan yang pertama akan dibangun dalam KIPP adalah kawasan inti pemerintahan.

Mengutip dari setkab.go.id, beban daerah Jakarta terlalu berat karena digunakan berbagai sektor. Jakarta menjadi pusat pemerintahan, bisnis, keuangan, perdagangan, jasa, bandar udara, sampai pelabuhan laut. Pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan riset selama 3 tahun. Hasilnya lokasi ibu kota baru paling ideal berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai, Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur. ada 5 alasan ibu kota pindah dari Jakarta ke Kalimantan. Berikut faktor yang menyebabkan lokasi IKN berpindah:

  1. Pulau Jawa Padat Penduduk Berdasarkan Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, sebanyak 56,56% penduduk di Indonesia berada di pulau Jawa. Pulau Jawa menjadi pulau paling padat di Indonesia. Sedangkan pulau lain persentase kepadatan penduduk kurang dari Jawa. Data dari SUPAS tahun 2020, pulau Jawa berada di peringkat pertama dengan persentase penduduk sebanyak 56,10%. Sementara itu di posisi kedua penduduk di Kalimantan bertambah menjadi 6,15% di tahun 2020.

  2. Kontribusi Ekonomi Mengutip dari bps.go.id, di tahun 2020 pulau Jawa berada di peringkat pertama kontribusi ekonomi produk domestik bruto (PDB) sebesar 59,14%. Posisi kedua ada pulau Sumatera PDB sebanyak 21,40%, pulau Kalimantan PDB sebesar 8,12%, pulau Sulawesi PDB sebanyak 6,19%, sedangkan Bali dan Nusa Tenggara PDB sebanyak 2,95%. Kontribusi PDB paling rendah berada di pulau Maluku dan Papua. Kedua pulau ini berkontribusi sebanyak 2,24% untuk Indonesia.

  3. Krisis Air Bersih Krisis air bersih menjadi masalah di pulau Jawa. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tahun 2016 pulau Jawa mengalami krisis air yang parah. Salah satu indikator krisis air bersih adalah ketersediaan air yang berkurang, seperti daerah Jawa Tengah.

  4. Ancaman Bencana Alam Daerah Jakarta mengalami penurunan tanah. Selain itu sekitar 50% daerah Jakarta mengalami penurunan keamanan banjir dibawah 10 tahun. Padahal ideal kota besar memiliki tingkat keamanan banjir minimal 50 tahun. Tanah di Jakarta mengalami penurunan sekitar 35-50 cm dalam kurun waktu 10 tahun (2007-2017). Faktor bencana alam lain adalah aktivitas gunung berapi seperti gunung Krakatau dan gunung Gede. Daerah Jakarta memiliki ancaman besar seperti potensi gempa bumi, tsunami, banjir, dan penurunan tanah.

  5. Pertumbuhan Urbanisasi Sangat Tinggi Setiap tahun provinsi Jakarta mengalami peningkatan urbanisasi terbanyak dibanding daerah lain. Contohnya tahun 2017 Indonesia berada di peringkat ke-9, sebagai kota terpadat di dunia.

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan dirancang menjadi kota yang cerdas, hijau, indah dan berkelanjutan. Kota tersebut bahkan dirancang untuk masuk 10 besar kota paling layak huni di dunia dengan tingkat kemiskinan 0%. Tahapan pembangunan IKN tercantum dalam lampiran Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN. Dalam lampiran sebanyak 28 halaman tersebut, tahapan pembangunan IKN dijelaskan berdasarkan wilayah. Ada tiga wilayah yang disebutkan yaitu: (1) Kawasan Pengembangan IKN (KPIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 199.962 hektare. (2) Kawasan IKN (KIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 56. 180 hektare. (3) Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang merupakan bagian dari KIKN dengan luas wilayah kurang lebih 6.671 hektare.

Selain menjadi smart city, IKN Nusantara dirancang menjadi kota yang sangat ramah lingkungan dengan konektivitas sebagus Paris, Tokyo, Singapura, dan Seoul. IKN Nusantara akan memiliki enam klaster yaitu klaster industri teknologi bersih, klaster farmasl terintegrasi, klaster industri pertanian berkelanjutan, klaster ekowisata inklusif, klaster kimia dan produk turunan kimia, dan klaster energi rendah karbon. IKN Nusantara juga dirancang memiliki sistem transportasi yang memadai sehingga 80% dari semua perjalanan dilakukan dengan transportasi umum atau mobilitas aktif di seluruh kawasan IKN bahkan hingga 90%.

Merangkum dari lampiran UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN, berikut rancangan IKN Nusantara:

  1. Pada tahun 2045, IKN Nusantara ditargetkan sudah masuk dalam 10 kota yang paling layak ditempati di dunia. IKN Nusantara akan setingkat dengan 10 kota terbaik pada tahun 2019, misalnya Vienna, Melbourne, Osaka.

  2. Pada tahun 2045, sebanyak 50-75% dari 256 ribu hektare IKN Nusantara akan berisi ruang hijau dengan rincian 65% area dilindungi dan 10% produksi makanan.

  3. Pada tahun 2045, sebanyak 100% penggantian ruang hijau untuk setiap bangunan bertingkat institusional, komersial, dan hunian (bangunan >4 lantai). Level 100% tersebut akan menyamai Singapura yang dijuluki city of nature.

  4. Pada tahun 2045, seluruh warga dapat mengakses layanan sosial/masyarakat dalam waktu 10 menit.Level tersebut akan melebihi waktu 15 menit yang kini dijalankan Prancis.

  5. Pada tahun 2045, sebanyak 80% perjalanan di IKN dengan transportasi publik atau mobilitas aktif. Target tersebut lebih baik dari Jakarta (29%) dan Singapura (68%); sebanding dengan Tokyo (88%)

  6. Pada tahun 2045, semua warga IKN ditargetkan berada dalam radius 10 menit dari transportasi umum. Kota Paris menargetkan lingkungan 15 menit dengan integrasi tata guna lahan dan mobilitas untuk kelayakan fisik.

  7. Kebutuhan listrik tahunan IKN dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, antara lain, pembangkit listrik tenaga (PLT) surya atau solar farm dan PLT surya atap (panel surya atap).

  8. Pada tahun 2045, kemampuan daur ulang semua timbunan limbah mencapai 60%. Level tersebut lebih baik dibandingkan Jerman dan Austria dengan daur ulang hingga 56% sampah.

  9. Pada tahun 2045, konektivitas digital dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk semua penduduk dan bisnis sudah terhubung 100%. IKN diharapkan sebanding dengan kota teratas di dunia seperti Singapura, Hong Kong, dan Seoul.

  10. Pada tahun 2035, tingkat kemiskinan pada populasi IKN ada di level 0%.

  11. Untuk kepentingan jangka panjang atau setelah tahun 2045, rancangan jaringan gas kota memiliki fleksibilitas untuk diubah menjadi jaringan gas kota berbasis 100% hidrogen yang terintegrasi di dalam satu sistem.

Membangun identitas dan citra bangsa seperti ini sebetulnya bukanlah cara baru, Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia melakukan hal yang sama pada awal terbentuknya Republik Indonesia dengan enam proyek mercuar yang pemanfaatannya masih membuat kita yakin dan bangga sebagai anak bangsa hingga hari ini, proyek tersebut adalah:

  1. Gelora Bung Karno (1960-1962)

  2. Hotel Indonesia (1961-1962)

  3. Jembatan Semanggi (1961-1962)

  4. Monumen Selamat Datang (1961-1962)

  5. Monumen Nasional (1961-1975)

  6. Gedung DPR/MPR (1965-1968 | 1978-1983)

Gelora Bung Karno

Hotel Indonesia

Jembatan Semanggi

Monumen Selamat Datang

Monumen Nasional

Gedung DPR/MPR