Yang Terpaksa Dilahirkan;

Pertengahan 1990an, dua orang mahasiswa stanford menghabiskan berjam-jam didepan komputernya hanya untuk mencari update informasi tentang pertandingan basket antar kampus. Pencarian yang seolah tanpa akhir ini membuat keduanya frustasi, kemudian memutuskan menciptakan alat pencari yang mampu menemukan apa yang mereka cari hanya dengan mengetik beberapa kata kunci. Search engine pertama di dunia pun lahir. Tak lama kemudian, keduanya mendirikan perusahaan internet bersama yang diberi nama Yahoo.

Saya yang telah masuk ke dunia internet sejak SMP di Waingapu (salah satu kota di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur) pada akhir tahun 90an tentu sangat mengenal Yahoo, bahkan email yahoo masih saya gunakan sejak saya di bangku SMP hingga saat ini. Ya saya sudah terbiasa dengan komputer dan internet di tahun 90an dimana internet hanya ada/satu-satunya di warung internet (warnet) milik PT. Pos Indonesia pada kantor cabangnya di Waingapu, hampir setiap sore/malam 2-3 jam waktu saya dihabiskan disana, waktu itu situs website belum sebanyak sekarang (media sosial juga belum ada), hanya beberapa situs seperti detik, kompas, dan media online berbobot lainnya dan mereka adalah bahan bacaan saya (SMP-SMA) sehari-hari. Saya sangat menikmati proses membaca, namun di kota Waingapu tidak ada toko buku seperti togamas atau gramedia sehingga internet menjadi jalan keluar yang saya manfaatkan dan maksimalkan untuk mendapat berbagai informasi sekaligus mempelajari berbagai hal diluar pelajaran sekolah waktu itu.

Yahoo segera menjadi besar dan website paling ramai dengan pengunjung tertinggi di dunia. Tak lama setelah itu mereka mulai menjual iklan dan mulai menghasilkan untung yang sangat besar, jauh melampaui nilai investasi awal dengan kecepatan pertumbuhan yang sangat mencengangkan. Sukses besar Yahoo menarik minat banyak orang untuk menekuni bisnis internet, diantaranya; AltaVista, Excite, MSN, dan lain-lain bermunculan mencoba menyaingi Yahoo, perkembangan berikutnya adalah era perdagangan online yang dipelopori Amazon, Ebay dan lainnya.

Perusahaan-perusahaan internet yang masih baru ini memang ramai dikunjungi banyak orang, tetapi mereka menghasilkan uang yang sangat sedikit, bahkan merugi. Anehnya, itu tidak menyurutkan niat para investor untuk berinvestasi jutaan dollar di dalamnya. Puncaknya adalah ketika perusahaan-perusahaan kemarin sore itu bisa melakukan go public dan sontak menjadikan pemiliknya kaya raya. Lebih anehnya lagi, semua perusahaan yang berlatarbelakang dotcom harganya senantiasa naik, tidak peduli berata kacau laporan keuangannya.

Dalam dunia internet yang umumnya serba gratis dan cepat, orang digerakan oleh kebiasaan. Jarang sekali mereka pindah ke web lain yang memiliki layanan sejenis. Demikianlah traffic atau tingkat kunjungan menjadi begitu berharga. Amerika saat itu memasuki era demam dotcom. Pemain semakin banyak dan iklan semakin banyak, pertarungan memperebutkan kunjungan menjadi sangat panas, yang terpanas adalah Yahoo vs Excite. Saat salah satu dari mereka mengeluarkan layanan berita, horoscope, email, maka yang lain akan menirunya, namun mereka mulai lupa mengurus satu hal, yaitu Search Enggine (mesin pencari) yang sejatinya adalah cikal bakal berdirinya perusahaan mereka. Pada tahun 90an menggunakan search engine menemui kesulitan tersendiri. Terkadang kata yang kita ketik tidak dapat ditemukan sehingga kita harus mengulangi pengetikan dengan berbagai kombinasi kata.

ditengah kegilaan pada dotcom itu, ada dua orang sahabat yaitu Larry Page dan Sergey Brin sedang melakukan tesis untuk program PhD mereka di Stanford. Kekacauan search engine ini menjadi fokus utama riset mereka, hasilnya adalah sebuah search engine berkualitas tinggi dengan pencarian yang sangat akurat. Saat mereka mempresentasikan produk ini ke kampus, sambutannya sangat bagus sehingga kedua pemuda ini sangat bersemangat, mereka telah menemukan suatu solusi yang mampu memecahkan masalah banyak perusahaan besar. Mimpi mendapatkan jutaan dollar secara cepatpun terlintas dalam pikiran mereka, namun mereka tidak ingin memulai bisnis online ditengah persaingan yang sangat ketat, mereka memilih jalan pintas dengan menjual temuan mereka pada perusahaan besar senilai 1 juta USD.

Melalui koneksi universitas, Larry Page dan Sergey Brin dipertemukan dengan senior mereka yang merupakan penemu Excite (saingan utama Yahoo dan sama-sama lulusan Stanford), di sebuah restoran sushi di Sillicon Valley. Kedua sahabat ini mengeluarkan laptop dan mendemonstrasikan penemuan mereka, lalu kemudian dibandingkan dengan kualitas search engine perusahaan lain. Tamu mereka sangat terkesan dengan apa yang dilihatnya, penemuan Larry Page dan Sergey Brin sangat revolusioner dan mampu memberikan keunggulan kompetitif terhadap para pesaing mereka. Sang tamu berjanji akan membawanya ke rapat utama perusahaan, mimpi 1 juta dollar terbayang dibenak kedua anak muda ini.

Seminggu berlalu, jawaban yang mereka terima adalah "TIDAK" yang menyebabkan kedua anak muda ini sangat terpukul, bagaimana mungkin perusahaan teknologi yang berujung tombak kreativitas menolak mereka? tidak menyerah, kedua sahabat ini terus berkeliling mencoba menjual idenya ke semua perusahaan search engine saat itu, yang hasilnya adalah penolakan demi penolakan.

Dengan sangat frustasi Larry Page dan Sergey Brin memutuskan memulai usaha websitenya sendiri, nama google terpilih secara tidak sengaja karena salah pengetikan, tadinya mereka ingin mengetik Googol yang artinya angka 1 dengan 100.000 nol di belakangnya. Pada tahap awal mereka menggunakan server kampus dan hanya digunakan oleh Mahasiswa/i, namun dampaknya sungguh sangat luar biasa, pengguna mereka berlipat ganda dalam hitungan hari dan membuat server kampus down dikarenakan banyaknya akses pengguna. Pihak kampus dengan terpaksa meminta mereka keluar dari kampus dalam jangka waktu tertentu.

Terdesak, mereka bergegas mengunjungi sebanyak mungkin calon investor untuk mendukung usaha baru mereka, yang hasilnya adalah penolakan ke penolakan berikutnya. Namun rupanya rezeki mereka memang tidak hanya sebatas menjadi penjual lisensi. Dalam kondisi frustasi dan sangat tertekan, kedua pengusaha muda ini menemui investor yang kesekian kalinya melalui salah satu profesor di kampus. Investor ini merupakan salah satu pendiri Sun Microsystem bernama Andy Bechtolsheim. Mereka memulai presentasi dengan semangat yang hancur Andy kelihatannya menjadi tidak terlalu paham dengan potensi sesungguhnya dari bisnis ini, namun Andy pernah mengalami nasib memulai perusahaan dari nol tanpa satu orangpun yang percaya padanya. Berdasarkan rasa simpati tersebut Andy menuliskan cek senilai 100.000 USD yang ditujukan pada Google Inc, tanpa perjanjian dan tanpa tanda terima.

Larry Page dan Sergey Brin mengatakan "kami bahkan tidak memiliki perusahaan", Andy menjawab enteng "kalau begitu buatlah perusahaan". Ini adalah titik balik kehidupan Larry Page dan Sergey Brin, semangat mereka kembali pulih, pertemuan awal ini membuka akses mereka pada John Doer, seorang venture capitalist kesohor di Sillicon Valley dan juga dengan Michael Moritz dari Sequaio Capital yang pada akhirnya mereka mampu mengupulkan modal 25 juta USD.

Dari titik itu, Google berkembang terus tanpa bisa dihentikan yang dalam 10 tahun kemudian mengalahkan Yahoo yang pernah menolak mereka, selanjutnya Google berhasil menyusul Microsoft yang kemudian menjadi perusahaan teknologi termahal nomor dua di dunia setelah Apple. Nilai perusahaan Google kini telah mendekati 295 miliar USD. Andy Bechtolsheim memiliki 1% saham Google untuk 100.000 USD yang diinvestasikannya.