NTT DI PANGGUNG MASA DEPAN NTT
"Refleksi atas HUT Ke-4 Paguyuban Mahasiswa NTT Universitas Udayana"
Oleh: Herman Umbu Billy
Universitas Udayana kembali menjadi rumah berkumpulnya anak-anak Nusa Tenggara Timur yang menempuh pendidikan di Bali. Pada Sabtu, 22 November 2025, Aula Widya Sabha FIB – Kampus Sanglah dipenuhi energi muda, musik tradisional, dan kehangatan budaya dalam Grand Opening HUT Ke-4 Paguyuban Mahasiswa NTT Universitas Udayana (PMNTT) — sebuah wadah yang selama empat tahun terakhir bertumbuh menjadi pusat persaudaraan, kreativitas, dan identitas bagi mahasiswa perantauan.
Acara ini dibuka dengan pameran budaya, tarian-tarian NTT, parade busana adat, hingga sesi interaktif yang mempertemukan generasi muda lintas angkatan. Dalam rundown resmi panitia, saya mendapat kehormatan untuk memberikan sambutan sebagai Dewan Penasehat sekaligus membuka acara secara resmi .
Pada momen inilah saya menyampaikan gagasan tentang Generasi Penjaga Waktu — sebuah metafora yang menurut saya paling tepat menggambarkan posisi mahasiswa NTT hari ini.
Dunia sedang berubah dalam kecepatan yang sulit dibayangkan. Teknologi bergerak liar, kecerdasan buatan berkembang pesat, dan cara hidup manusia mengalami transformasi. Namun justru di tengah percepatan tersebut, ada satu hal yang menjadi pegangan: identitas.
NTT memiliki salah satu warisan budaya paling kaya di Nusantara—tenun ikat yang menyimpan simbol-simbol tua, kubur batu yang merekam jejak peradaban, ritus adat yang mengajarkan etika, dan kisah leluhur yang membentuk karakter generasi.
Budaya ini bukan romantisme masa lalu. Ia adalah kompas masa depan.
Mahasiswa NTT harus menjadi jembatan antara akar budaya dan dunia modern. Kalian membawa dua paket sekaligus: warisan masa lalu dan keberanian menatap masa depan. Itulah makna terdalam dari Generasi Penjaga Waktu.
Bagi saya, paguyuban seperti PMNTT bukan sekadar organisasi. Ia adalah ekosistem belajar. Di dalamnya ada latihan kepemimpinan, ruang aman untuk tumbuh, dan jaringan pertemanan yang kelak akan menjadi jejaring profesional di masa depan.
Bali sendiri adalah ruang strategis bagi perkembangan talenta NTT. Di sini hadir industri budaya, pariwisata, teknologi, media kreatif, dan pendidikan tinggi. Mahasiswa NTT di Udayana memiliki kesempatan besar untuk mempelajari dunia modern tanpa harus kehilangan jati diri.
Karena itu saya menyampaikan tiga pesan sederhana kepada adik-adik mahasiswa:
Jangan rendah diri. Modal terbesar orang NTT adalah karakter dan ketangguhan.
Bangun jejaring sejak dini. Teman kuliah adalah calon rekan kerja, mitra bisnis, atau kolaborator masa depan.
Rawat identitasmu. Di masa depan, perbedaan adalah kekuatan yang dicari.
Merayakan Ulang Tahun ke-4: Merayakan Gerak Kolektif
Empat tahun perjalanan PMNTT UNUD bukan hanya usia organisasi—itu adalah tanda bahwa komunitas ini semakin matang dan relevan. Rundown perayaan tahun ini menunjukkan kekompakan yang luar biasa:
tarian pembuka, parade busana adat, penampilan seni tradisional dan modern, hingga pameran budaya yang merayakan keberagaman NTT.
Saya melihat antusiasme yang besar, tetapi lebih dari itu, saya melihat kesadaran kolektif bahwa generasi muda NTT hari ini memiliki peran penting dalam panggung Indonesia.
NTT tak lagi berdiri sebagai daerah yang hanya dibicarakan soal kemiskinan, cuaca kering, atau keterbatasan. Generasi mudanya sudah menembus kampus besar, industri media, teknologi, energi terbarukan, dan ruang publik nasional.
HUT PMNTT tahun ini saya maknai sebagai titik pulang sekaligus titik berangkat. Pulang pada akar budaya, berangkat menuju masa depan.
Kita semua memiliki bagian dalam perjalanan ini: mahasiswa, alumni, orang tua, tokoh daerah, dan siapa pun yang peduli pada Nusa Tenggara Timur.
Saya percaya, ketika identitas dipelihara dan masa depan dibangun dengan keberanian, generasi muda NTT akan menjadi salah satu kekuatan paling penting dalam perjalanan Indonesia ke depan.
Dan seperti yang saya sampaikan dalam sambutan penutup acara:
“Kita mungkin berasal dari pulau-pulau kecil, tetapi kita membawa mimpi yang cukup besar untuk menerangi Indonesia.”
Selamat ulang tahun ke-4 PMNTT Universitas Udayana.
Teruslah menanam, teruslah bermimpi, dan teruslah menjaga waktu.